10:32 AM
TUGAS
KELOMPOK PSIKOLOGI MANAJEMEN
NAMA-NAMA
ANGGOTA ;
Farhan
Alamsyah
Ichtiarani
Putri
Kerry
Sarafina Nadita
Reanne
Adhitta Putri
Ulfa
Junianti
KELAS
;
3PA18
Kata
pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini,
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bekasi, Oktober 2015
Penyusun
Latar belakang
Manajemen adalah proses perencanan
seseorang guna mencapai tujuan yang di ingginkan setiap orang memerlukan
perencanaan dalam hidup guna mencapai tujuan hidupnya secara terencana.
Setiap makhluk hidup berinteraksi
dengan cara berkomunikasi.komunikasi dapat dilakukan melalui bahasa tubuh,
lisan, tulisan maupun dengan menggunakan simbol.Dan komunikasi merupakan cara
seseorang untuk menyampaikan sesuatu pesan untuk orang lain. Tanpa adanya
komunikasi semua kegiatan manusia pasti akan terhambat.
Rumusan Masalah
- Menjelaskan definisi psikologi manajemen dan organisasi
- Menjelaskan tentang pengertian komunikasi beserta munurut tohoh ahli komunikasi
- Membahas dimensi-dimensi dalam komunikasi
- Menjelaskan definisi pengaruh dan kunci perubahan perilaku
Tujuan
Agar mahasiswa memahami pengertian
psikologi manajemen,organisasii, komunikasi serta mengetahui 4 macam dimensi
komunikasi, meliputi dimensi isi, dimensi kebisingan, dimensi jaringan, dan dimensi
arah dan definisi pengaruh kunci perubahan.
PSIKOLOGI
MANAJEMEN
Psikologi Manajemen adalah ilmu tentang
bagaimana mengatur / me-manage sumber daya yang ada untuk memenuhi kebutuhan.
Dengan ditemukan dan dikembangkannya ilmu psikologi, diketahui bahwa unsur SDM
ternyata merupakan yang terpenting dari ketiga modal kerja perusahaan manapun.
Ilmu psikologi yg memang berpusat
pada manusia, mampu mengintervensi berbagai faktor internal manusia seperti
motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan berbagai macam teknik dan
metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang setinggi-tingginya untuk
produktivitas perusahaan.
Pengertian manajemen dapat didefinisikan dalam berbagai
cara tergantung dari titik pandang. Secara umum pengertian manajemen adalah
pegelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakan orang – orang lain untuk
menyelesaikan pekerjaan.
Menurut
George R. Terry (1977), “Manajemen adalah suatu proses yang berbeda terdiri
dari planning, organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan untuk
mencapai tujuan yang ditentukan dengan manusia dan sumber daya lainnya.”
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
1. Management
Leading
Leading
merupakan fungsi pokok manajemen yang sangat nyata dan keahlian memimpin
merupakan keahlian hubungan antarmanusia (human relations) maka timbul
kecenderungan menarik kesimpulan bahwa hubungan antarmanusia yang sempurna dan
manajemen yng efektif adalah suatu hal yang tak dapat dipisahkan.
Fungsi
leading terdiri dari beberapa kegiatan yaitu:
·
Mengambil keputusan (decision making)
·
Mengadakan komunikasi (communicating)
·
Memberi motivasi (motivating)
·
Memilih orang-orang (selecting people)
·
Mengembangkan orang-orang (developing
people)
2. Management Planning
Harold
Koontz dan O’Donnel mengatakan fungsi perencanaan ialah “bila kelompok orang
berusaha agar efektif, maka mereka harus mengetahui apa yang harus mereka
selesaikan.”
Lebih
jauh Koontz mengatakan, “planning meminta proses pemikiran yang memerlukan arah
tindakan yang ditentukan secara sadar dan merupaka dasar dari keputusan-keputusan
terhadap tujuan, pengetahuan dan dugaan yang disoroti.” Jadi dengan planning
kita melihat ke masa yang akan datang dan dengan kontrol kita melihat mengenai
tindakan yang dilaksanakan.
3. Management Organizing
Proses
yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh,
sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa
semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi.
Fungsi
pengorganisasian:
·
Mengalokasikan sumber daya, merumuskan
dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.
·
Menetapkan struktur organisasi yang
menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab.
·
Kegiatan perekrutan, penyeleksian,
pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja.
·
Kegiatan penempatan sumber daya manusia
pada posisi yang paling tepat.
4. Management Controlling
Kegiatan
untuk menyesuaikan antara pelaksanaan dan rencana-rencana yang telah
ditentukan.
Fungsi
Controlling yaitu :
·
Mengevaluasi keberhasilan dalam
pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan.
·
Mengambil langkah klarifikasi dan
koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
·
Melakukan berbagai alternatif solusi
atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
ORGANISASI
Organisasi dapat diartikan sebagai suatu alat atau wadah
kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama dengan pola tertentu yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik.
Karakteristik
Organisasi (Nicholas Henry, 1988 : 73) :
- Punya maksud tertentu dan merupakan kumpulan berbagai manusia.
- Punya hubungan sekunder (impersonal).
- Punya tujuan yang khusus dan terbatas.
- Punya kegiatan kerjasama pendukung.
- Terintegrasi dalam sistem sosial yang lebih luas.
- Menghasilkan barang dan jasa untuk lingkungannya dan sangat terpengaruh atas setiap perubahan lingkungan.
Fungsi dari
Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang
telah dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem, dan lingkungan organisasi yang kondusif
dan dapat memastikan bahwa semua pihak
dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian t ujuan organisasi.
DEFINISI KOMUNIKASI
Istilah komunikasi dari bahasa
Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti
berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing
diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
Menurut lexicographer (ahli kamus
bahasa), komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai
kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap
pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya.
Webster’s New Collegiate Dictionary edisi tahun 1977 antara lain menjelaskan
bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi diantara individu
melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu
pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, tidak bisa menghindari
perspektif dari beberapa ahli yang tertarik pada kajian komunikasi, sehingga
definisi dan pengertian komunikasi menjadi semakin banyak dan beragam. Masing-masing
mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi
pada dasarnya saling melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan
dengan perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut Frank E.X. Dance dalam
bukunya Human Communication Theory terdapat 126 buah definisi tentang
komunikasi yang diberikan oleh beberapa ahli dan dalam buku Sasa Djuarsa
Sendjaja Pengantar Ilmu Komunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat
mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi
tersebut adalahs ebagai berikut:
Komunikasi adalah suatu proses
melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam
bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang
lainnya (khalayak).
Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Berelson dan Stainer, 1964
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
Lasswell, 1960
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Gode, 1959
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Barnlund, 1964
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
Ruesch, 1957
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.
Weaver, 1949
Hovland, Janis & Kelley:1953
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Berelson dan Stainer, 1964
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
Lasswell, 1960
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Gode, 1959
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Barnlund, 1964
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
Ruesch, 1957
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.
Weaver, 1949
Kita lihat dari beberapa definisi
tersebut saling melengkapi. Definisi pertama menjelaskan penyampaian stimulus
hanya dalam bentuk kata-kata dan pada definisi kedua penyampaian stimulus bisa
berupa simbol-simbol tidak hanya kata-kata tetapi juga gambar, angka dan
lain-lain sehingga yang disampaikan bisa lebih mewakili yaitu termasuk gagasan,
emosi atau keahlian.
Definisi pertama dan kedua tidak
bicara soal media atau salurannya, definisi ke tiga dari lasswell melengkapinya
dengan komponen proses komunikasi secara lebih lengkap. Pengertian ke-empat dan
seterusnya memahami komunikasi dari konteks yang berbeda menghasilkan
pengertian komunikasi yang menyeluruh mewakili fungsi dan karakteristik
komunikasi dalam kehidupan manusia.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu sama lainnya.
Ke-tujuh definisi tersebut di atas menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai pengertian yang luas dan beragam. Masing-masing definisi mempunyai penekanannya dan konteks yang berbeda satu sama lainnya.
Definisi komunikasi secara umum
adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan
yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan
tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu
komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan
dan pengolahan pesan.
Setiap pelakuk komunikasi dengan
demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan
mengolah pesan. Ke-empat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan.
Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam
benak kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah
terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Bentuk dan mengirim pesan, seseorang akan menerima
pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang diterimanya ini kemudian
akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah
diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan atau reaksi dari
orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan
membentuk dan menyampaikan pesan baru. Demikianlah ke –empat tindakan ini akan
terus-menerus terjadi secara berulang-ulang.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan. Bisa berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, di antara beberapa orang atau banyak orang. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan kepentingan para pelakunya.
DIMENSI KOMUNIKASI
Dimensi
isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara nonverbal.
Dimensi isi menunjukkan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang dikatakan.
Sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakannya yang juga
mengisyaratkan bagaimana hubungan para komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya
pesan itu ditafsirkan.
Dalam
komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan dimensi
hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain, termasuk juga jenis saluran yang
digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu berita atau artikel
dalam surat kabar, misalnya, hanya bukan bergantung pada isinya, namun juga
pada siapa, penulisnya, tata letak (lay out)-nya, jenis huruf yang digunakan,
warna tulisan, dan sebagainya.
1.
Dimensi Komunikasi Sistem Organisasi
a.
Komunikasi Internal
Komunikasi internal organisasi
adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi
untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan
bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bisa
berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi
bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan media
nirmassa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah
dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari
bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan
instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dll kepada
bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran,
pengaduan-pengaduan, dsb. kepada pimpinan.
Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi
antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer.
Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di dalam
organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral ini memperlancar
pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah. Hal ini membantu
organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya,
serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.
b.
Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi
antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi
besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat
dari pada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah
terbatas pada hal-hal yang ianggap sangat penting saja. Komunikasi eksternal
terdiri dari jalur secara timbal balik:
Komunikasi dari organisasi kepada
khalayak. Komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang
dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan,
setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk,
seperti: majalah organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah;
pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers.
·Komunikasi dari khalayak kepada organisasi.
Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek
dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.
2. Dimensi Komunikasi Antar Budaya
Dari
tema pokok demikian, maka perlu pengertian – pengertian operasional dari
kebudayaan dan kaitannya dengan KAB. Untuk mencari kejelasan dan
mengintegrasikan berbagai konseptualisasi tentang kebudayaan komunikasi antar
budaya, ada 3 dimensi yang perlu diperhatikan(kim.1984:17-20).
1.
Tingkat masyarakat kelompok budaya dari partisipan-partisipan komunikasi.
2.
Konteks sosial tempat terjadinya KAB.
3. Saluran yang dilalui oleh pesan-pesan KAB
(baik yang bersifat verbal maupun nonverbal).
DEFINISI PENGARUH
Pengertian Pengaruh. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang.
Pengertian pengaruh menurut para ahli
-
Pengertian
Pengaruh Menurut Wiryanto. Pengaruh merupakan tokoh formal mauoun informal di
dalammasyarakat, mempunyai ciri lebih kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan
aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
-
Pengertian
Pengaruh Menurut Norman Barry. Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan yang jika
seorang dipengaruhi agar bertindak dengan cara tertentu, dapat dikatakan
terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak
merupakan motivasi yang mendorongnya.
-
Pengertian
Pengaruh Menurut Uwe Becker. Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembang
yang – berbeda dengan kekuasaan – tidak begitu terkait dengan usaha
memperjuangkan dan memaksakan kepentingan.
-
Pengertian
Pengaruh Menurut Robert Dahl. A mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat
menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak akan B lakukan.
KUNCI-KUNCI PERUBAHAN PERILAKU
Perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya
buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri
dari individu berkepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk
dari performance dan style seseorang, melainkan dari adanya daya intelektual
dan perbuatan. Selanjutnya, tidak hanya membentuk saja, tapi juga disertai
upaya menjadikan personality tersebut berkualitas.
Oleh karena itu kunci perubahan masyarakat adalah
membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis
diikuti dengan perubahan masyarakat.
Dalam hal ini P2KP memberikan kontribusi bagi
perbaikan masyarakat dengan mengupayakan pemulihan kembali nilai-nilai
kemanusiaan yang hakiki (perilaku), yaitu keadilan, kejujuran, keikhlasan,
kepercayaan dan kepedulian sebagai manusia sejati.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di
masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang,
adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga
titik nadi. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu,
karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik
manusia.
Paradigma P2KP bahwa masyarakat memiliki banyak
tambang potensi sumber daya dan orang-orang berkualitas, jujur, dan dapat
dipercaya, adalah idealisme yang harus diimplementasikan. Karena dengan
menggali dan membuka peluang munculnya orang-orang jujur dan dapat dipercaya
akan lebih menjamin kemajuan masyarakat. (Arul Syach, KMW IX P2KP-2 Sulawesi
Tenggara;Nina/Reza).
KUNCI-KUNCI PERUBAHAN PERILAKU
Perubahan perilaku adalah penerapan yang terencana dan
sistematis dari prinsip belajar yang telah ditetapkan untuk mengubah perilaku
mal adaptif (Fisher & Gochros, 1975)
Karakteristik perubahan perilaku
ü Fokus kepada perilaku (prosedur
perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku bukan merubah karakter atau
sifat seseorang)
-Perilaku yang dirubah disebut target perilaku meliputi perilaku yang
berlebihan atau perilaku yang tidak/kurang dimiliki oleh orang
ü Prosedurnya
didasarkan kepada prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku adalah
penerapan prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian
eksperimental dengan binatang dilaboratorium (Skiner, 1938).
ü Penekanannya
kepada peristiwa-peristiwa didalam lingkungan. Perubahan perilaku meliputi
asesmen dan perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempunyai hubungan
fungsional dengan perilaku
ü Treatment
dilakukan oleh orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994). Perubahan
perilaku akan lebih efektif apabila
dikembangkan oleh orang-orang yang berada dilingkungan individu yang
perilakunya menjadi target perubahan seperti guru, orangtua atau orang lain
yang dilatih tentang perubahan perilaku
ü Pengukuran
perubahan perilaku. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi
dilakukan untuk melihat perubahan perilaku. Asesmen terus dilakukan setelah intervensi
untuk melihat apakah perubahan perilaku yang sudah terjadi dapat terjaga.
ü Mengabaikan
peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku. Penekanan perubahan
perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang menjadi penyebab perilaku
sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan perilaku yang tepat.
ü Menolak
hipotetis yang mendasari penyebab perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa
dugaan terhadap penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah dapat diukur atau
dimanipulasi untuk menunjukkan hubungan fungsional perilaku.
WEWENANG DAN PERAN
Wewenang adalah kemampuan untuk
menggunakan pengaruh pada orang lain artinya kemampuan untuk mengubah sikap
atau tingkah laku individu atau kelompok. Wewenan juga berarti kemampuan untuk
mempengaruhi individu,keputusan dan kejadian, wewenang tidak sama dengan
kekuasan, wewenang tanpa kekuasaan akan menyebabkan konflik.
Peranan (role) merupakan proses
dinamis kedudukan. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
kedudukannya. Maka dia telah menjalankan suatu peranan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar