Manusia dan Penderitaan
Salah satu bencana alam yang terjadi di Indonesia yaitu Banjir. Banjir yang melanda kota Manado pada tahun 2014 telah menewaskan 13 orang dan menghancurkan bangunan bangunan yang ada di kota tersebut.
Penyebab terjadinya banjir tersebut yaitu Banjir bandang ini disebabkan hilangnya hutan dan sungai-sungai kecil di sekitar Manado, serta rusaknya daerah resapan akibat pembangunan kota yang serampangan
menyebabkan sejumlah sungai di Manado tak mampu lagi menahan debit air
hujan. Selain itu banjir bandang ini diperparah, karena air laut yang
sedang pasang. Banjir bandang ini menimpa 4 wilayah di Sulawesi Utara, yaitu Manado,
Tomohon, Minahasa, dan Minahasa Utara dengan wilayah terparah terkena
dampak banjir bandang di Manado. Banjir bandang menyebabkan puluhan ribu orang menjadi korban banjir bandang dan melakukan pengungsian akibat banjir bandang. Banjir Bandang ini juga mengakibatkan puluhan ribu rumah mengalami kerusakan. Selain itu, banjir bandang menyebabkan kerusakan pada sarana dan prasarana di wilayah yang terkena bencana. Banjir bandang ini juga disusul terjadinya longsor yang mengakibatkan kerugian dengan perkiraan sebesar 1,8 triliun Rupiah. Bencana banjir bandang yang melanda kota Manado tanggal 15 Januari 2014
miliki cerita yang menyedihkan dan memilukan. Sesuai data tanggal 27
Januari 2014 terdapat 6 orang meninggal, 742 rumah hanyut, 4789 rumah
rusak ringan, 1966 rumah rusak sedang, 3688 rumah rusak berat akibat
banjir; 10 rumah rusak ringan, 5 rusak sedang dan 8 rumah rusak berat
akibat longsor; 86348 jiwa dan 25101 KK terdampak bencana banjir; 110
jiwa dan 20 KK tertimpa tanah longsor; 477 bayi dan lansia menjadi
korban banjir dan longsor; 277 sekolah, 29 Gereja, 27 Masjid dan 4
Klenteng mengalami kerusakan akibat banjir, dan 1 buah Gereja tertimpa
longsor ; dan harta benda lainnya yang hilang terbawa banjir; semuanya
adalah peristiwa yang mecurahkan banyak air mata, menyedihkan dan
memilukan.
Menyikapi bencana tersebut dengan cara meningkatkan kepedulian dengan cara membantu dan menolong para korban
lebih dikenang ketimbang mencaci maki, menghujat dan menyalahkan.
Bencana banjir bandang yang terjadi bukan suatu tindakan penghukuman
ilahi atau karena kelalaian, kealpaan dan kesalahan para pemimpin
sebagaimana yang dituduhkan oleh para pemilik kebenaran, tetapi karena
fenomena alam yang diakibatkan oleh penghuni jagad raya ini, termasuk
oleh para pemilik kebenaran.
Solusi menghindari bencana dan penderitaan
Pada dasarnya suatu bencana dan penderitaan tidak dapat kita hindari,
karena hal-hal tersebut sudah diatur dalam suratan takdir manusia.Namun
dalam konteks lain ada usaha-usaha yang bisa dilakukan manusia untuk
terjadinya bencana. Hal tersebut dapt saya katakan karena jika kita
lihat dengan baik,benyak bencana-bencana yang terjadi diakibatkan oleh
ulah manusia itu sendiri,seperti bencana banjir yang sesungguhnya
dikerenakan sampah dan kurangnya daerah resapan air. Sampah yang
menggunung jelas ulah manusia. Jika saja menusia tdak membuang sampah
sembarangan dan memiliki pengetahuan lebih tentang daur ulang sampah
maka tidak akan tejadi tumpukan sampah dimana-mana.
Senada dengan sampah,kurangnya daenrah resapan air juga dikarenakan ulah
manusia yang menebang poon secara liar,sedikit demi sedikit hutan di
indonesia akan habis karena terus menerus ditebang demi kepentingan
beberapa orang bertanga jiahil.
Karena itu solusi paling tepat untuk menghindari bencana adalah
memulaiya dari kesadaran dalam diri masing-masing individu untuk behenti
melakukan tindaan-tindakan yang mampu memacu terjadinya suatu bencana
yang pada akhirnya menyebabkan penderitaan.
Pandangan saya mengenai bencana dan penderitaan yaitu
*Kurang nya bantuan yang dibutuhkan saat bencana itu terjadi, seperti bahan makanan, baju, obat-obatan dan lain sebagai nya
* Lemahnya kinerja kelembagaan dalam pelaksanaan pengurangan resiko
bencana, kurangnya perencanaan dan pelaksanaan dalam pengurangan resiko
bencana serta kurang terpadunya rencana penataan ruang dengan
pengurangan resiko bencana.
*Ketidak pahaman masyarakat dalam memberikan bantuan terhadap para
korban, mengakibatkan masyarakat yang menjadi korban bencana alam sangat
bergantung pada upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah.
*Belum terpenuhinya pelayanan standar minimum yang disyaratkan oleh
piagam kemanusia terkait dengan pemberian bantuan terhadap korban
bencana, sehingga sering ditemui korban bencana terkesan tidak dipenuhi
akan haknya terhadap kehidupan yang bermartabat.
* Kurangnya koordinasi dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam pemulihan pasca bencana;
Dan tentunya masih banyak lagi, untuk itu kita sebagai warga negara Indonesia harus selalu peduli terhadap lingkungan sekitar sendiri, agar bencana banjir tersebut bisa kita hindari. Jangan membangun pemukiman yang sekira nya tidak efektif untuk dijadikan tempat tinggal dan tentunya masyarakat juga membutuhkan bantuan agar Pemerintah Indonesia menjadi lebih baik lagi dan rakyat nya mengikuti peraturan yang telah pemerintah buat :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar