Kamis, 13 November 2014

Cinta kepada sesama manusia


     Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian. Cinta tidak dapat dipaksakan, cinta juga datang secara tiba-tiba. Cinta memang sangat menyenangkan, tapi kepedihan yang ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri. Antara cinta dan benci batasnya amat sangat tipis, tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa lebih indah, harum dan bermakna. 

     Cinta juga merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfilman memperkenalkan arti cinta yang salah di mana penekanan akan cinta selalu di titik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.

     Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan datang dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk sosial) dan sudah merupakan suatu kewajiban.  Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu. 

     Terdapat perbedaan dari cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.

  •      Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dan nafsu adalah sebagai berikut:

  1. Cinta bersifat manusiawi.

  2. Cinta bersifat rohaniah dan nafsu bersifat jasmaniah.

  3. Cinta menunjukkan perilaku member, sedangkan nafsu cenderung menuntut.

  •      Cinta juga selalu menyatakan unsur  – unsur dasar tertentu yaitu:

  1. Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.

  2. Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.

  3. Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.

  4. Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.

     

     Menurut Erich Fromm, ada lima syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:

-          Perasaan

-          Pengenalan

-          Tanggung jawab

-          Perhatian

-          Saling menghormati

  •      Ada tiga tingkat cinta :

1. Cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu : yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.

2. Cinta atas dasar mengharap ridho kekasih : yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan. Agar kekasih memperoleh kesenangan. Agar kekasih terhindar dari marabahaya, dll. Terkadang dia berani mengambil resiko besar dalam melakukan hal-hal tersebut. Terkadang dia bersedia melakukan sesuatu yang konyol dan memalukan. Terkadang dia mau melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.

3. Cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih : inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama. Jika demikian adanya, maka dia dan kekasihnya tidak akan merasakan kebahagiaan sejati. Yang dirasakannya hanyalah kesenangan jangka pendek dan bersifat semu.

  •     Berdasarkan arah pandanganya, cinta kasih manusia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Cinta kasih secara vertikal yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta, termasuk apapun yang berhubungan langsung dengan Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.

  2. Cinta kasih secara horisontal yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesama Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan.

     Contoh:

    Salah satu contoh nya yaitu cinta kasih anak kepada orang tua nya
    Ada perbedaan cinta kasih kepada orangtua di zaman dahulu dan zaman sekarang, perbedaannya antara lain :

    Zaman dahulu anak-anak dan remaja cenderung lebih sopan kepada orangtua-nya, mereka masih sangat nurut dan patuh pada peraturan yang diberikan orangtua. Dalam hal berpamitan ketika ingin keluar rumah juga mereka masih mencium tangan kedua orangtua dan mengucapkan salam, dan ketika diberi nasehat tidak mengelak, menyangkal, dan lain-lain.
    Sedangkan zaman sekarang sudah banyak anak-anak dan remaja cenderung bebas dan tidak begitu memperhatikan dan mempermasalahkan sopan santun. Contohnya dalam hal berpamitan, tidak lagi mencium tangan kedua orangtua bahkan ada yang tidak mengucap salam ketika keluar rumah. Banyak sekali perbedaan cinta kasih kepada kedua orangtua di zaman dahulu dan sekarang, bukan dalam hal sopan santun saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar